Sebenarnya cukup memalukan menceritakan dan lalu membanggakan diri
sendiri sementara langit saja tak pernah menyombongkan dirinya sendiri
bahwa dia tinggi, dan sementara itu di atas langit masih ada langit.
Pencetusnya
adalah Dien Pribadi, berupaya tidak menjadi seorang yang ketertinggalan
dalam bidang segalanya, namun pada akhirnya tak mampu menguasai bidang
segalanya. Cukuplah sudah, hal yang rumit dan bertumpuk-tumpuk lebih
baik dilupakan jika ingin menjadi profesional yang mumpuni pada satu
bidang.
Adalah seorang Upartini yang selalu memiliki
ambisi dan berapi-api namun tak pernah mampu menyelesaikan apa pun. Ia
merupakan segalanya, jantung yang berdetak, darah yang mengalir, udara
yang memberi asupan. Tapi dia tidak akan lengkap.
Dia
selalu ingin sendiri, tapi dia juga tidak ingin selalu sendiri. Itulah
kenapa lalu butuh seseorang di antara keduanya yang mengerti. Seorang
feodal yang lalu bersama kapitalis bersekutu tanpa arah dan visi yang
pasti.
Entahlah. Keduanya bersahabat baik meskipun
kadang kali selalu memperdebatkan hal-hal yang tidak-tidak dan tidak
membuat hubungan keduanya bagus, namun juga tak membuat murung. Entahlah
lagi.
0 komentar:
Posting Komentar